Nama lengkap saya adalah Muhammad Iswahyudi bin Muhammad Jaswandi, saya terlahir di rumah keluarga saya di desa Buniayu salah satu kampung di kabupaten Banyumas pada tahun 1986. Saya lahir dari keluarga sederhana sangat jauh dari kekayaan dan kesempurnaan. Kelurarga yang lebih fokus kepada “ngarah nggo nyambung urip (Cuma buat menyambung hidup)”. Ayah saya, yakni Muhammad jaswandi bukan termasuk orang ternama dan bukan orang terkemuka begitu juga ibu saya yakni sumsiyah, bukan termasuk orang terkenal. Beliau adalah pengrajin anyaman yang omsetnya tidak seberapa.
Dengan keadaan saya yang selalu merasa tidak sempurna dan lebih rendah di banding orang lain, dengan tekanan mental dan tekanan batin yang saya alami, sampai sekarang membuat saya sering merasa tidak percaya diri, minder, tsayat akan kenyataan, kurang bisanya berkomunikasi dengan orang banyak, kurang cakapnya saya dalam berggaul, dan itu jadi membuat saya tidak punya banyak teman dan sahabat. Tidak percaya dirinya saya dan selalu mindernya saya membuat saya terlihat tidak mensyukuri apa itu karunia Allah SWT.
Saya anak terakhir dari 8 bersaudara, membuat saya terlihat di manja, dan membuat saya sering merasa ketergantungan sama semuanya. Tapi sebenarnya hati ini berontak, saya pengin belajar mandiri dan bisa hidup mandiri tanpa ketergantungan ma orang lain.
Awal Mula dan perjalanan saya menuntut ilmu
Sejak usia beberapa tahun dan belum masuk bangku sekolahan saya di ajarin saudara-saudara saya baca, tulis dan berhitung, saudara saya yakni mas Sami’ad sikun Pribadi (Akhsanul Mi’ad) sering mengajari saya baca tulis huruf arab, sedangkan saudara2 saya yang lain yakni Warisi Purwanti, Tri Diyanti, dll mengajariku ilmu pengetahuan umum.
Usia 8 tahun saya baru bisa masuk sekolah Dasar Negeri Buniayu 2, untuk memperdalam ilmu pengetahuan umum, dan kurang ingat dari usia berapa saya menuntut ilmu baca huruf arab juga di Mushola dekat rumah. Dimushola saya dibimbing baca huruf arab oleh bapak Jarkasih. Setelah usia saya 10 tahun, saya mulai diajak mengaji di Masjid di desa saya “MASJID AL-MUJAHIDIN”, di tempat itu saya bertemu, berkumpul bersama taman-teman, tidak Cuma mengaji tapi, saya bersama teman-teman terbiasa tidur di serambi masjid, kebetulan disitu juga terdapat pondok pesantren salafi “MIFTAHUL FALAH”. Bersama teman-teman sering juga masak dan makan didapur pondok pesantren. Tapi saya juga termasuk orang yang malas mengaji, dahulu saya mau diajarin mengaji lebih lanjut oleh saudara saya, saya begitu males-malesan. Sering juga nonton TV di rumah orang lain dan dirumah teman-teman sampai-sampai tidur disitu.
Tahun 2000 saya lulus SD Negeri Buniayu 2 dengan hasil cukup memuaskan, saya mengambil lanjutan yang cukup dengan biaya lebih murah dibandingkan dengan sekolah lanjutan yang lain. Saya memilih melanjutkan di MTs Al-Muttaqin sekolahan diseberang desa. Memang biaya cukup ringan karena memang diberi keringanan karena 2 kakak saya juga sekolah di sekolahan tersebut. Sebenarnya banyak tetangga yang menyayangkan saya sekolah di sekolahan tersebut, ya… karena mereka melihat prestasiku di SD yang cukup memuaskan. Tapi keluarga meyakinkan saya, bahwa dimanapun saya sekolah asalkan saya sungguh-sungguh niat menuntut ilmu pasti ada manfaatnya, mereka mendukung saya juga karena mereka melihat dari segi Agama, disitu saya bisa mendapat pelajaran agama yang lebih dari pada di sekolahan umum lain.
3 tahun aku sekolah di MTs Al-Muttaqin, tahun 2003 aku lulus, dan hasilnya juga cukup memuaskan, dan aku bersyukur karena kemampuan aku sampai ditingkatan itu. Walau tidak sempurna aku tetap mengucap ALKHAMDULILLAH.
Karena keterbatasan biaya, aku tidak langsung melanjutkan sekolah lanjutan, aku ditawarin untuk mengaji dan mondok, tapi waktu itu aku menolak, 1 tahun hampir tidak ada kegiatan, tidak sekolah dan tidak bekerja. Setelah 1 tahun berhenti sekolah akhirnya aku melanjutkan sekolah disalah satu SMK swasta di daerah Karanganyar. 3 tahun kulalui sebagai siswa di SMK Tersebut, dan aku kemudian lulus tahun 2007, karena kebijakkan dari salah 1 guru di SMK tersebut yang mengusulkan aku kerja disitu akhirnya aku langsung memulai kehidupan baru, belajar bekerja mencari bekal hidup didunia. Tidak lama memang, 2 tahun aku kerja di SMK, kemudian ada gejolak jiwa, yang membuat aku bimbang dalam pikiran, pendirian, akhirnya aku putuskan mengundurkan diri dari SMK itu dan memulai perjalanan pengalaman baru, tahun 2009 aku mulai menginjakkan kaki dan hidup dengan suasana baru dan dihadapan banyak sekali ilmu kehidupan yang baru, dalam hati ku berkata “INIKAH PERJALANAN HIDUPKU”. Bekasi, Cibitung adalah tempat yang pernah mengajarkan aku banyak pengalaman tentang hidup. Tapi sayang, aku kurang bisa memahami dan mengambil hikmat serta manfaatnya. 1 tahun lebih sedikit aku menaruh banyak harapan di bekasi, tapi mungkin belum jalannya, dan akhirnya cobaan-cobaan yang aku lewati pun harus aku sudahi, harus aku tinggalkan sebagai ilmu hidup yang mungkin suatu saat bermanfaat, 3 minggu yang lalu terhitung dari tanggal 10 Nopember 2010 aku mulai mencari ilmu hidup baru di daerah Yogyakarta, dan belum genap 1 bulan, lagi-lagi hal tidak menyenangkan datang, tak tau itu cobaan, hukuman atau apa, dan karena kedangkalan pengetahuan ilmu dan kesadaran saya, yang menurutku paling berat adalah, menerima keputusan bahwa orang yang selama ini kuharapkan dukungan, suportnya, kasih sayang dan cintanya tiba-tiba memutuskan untuk meninggalkan saya, merubah perasaannya terhadap saya.
Lagi-lagi karena minimnya pengetahuan agama, aku harus merasa tersiksa, tidak bisa mengikhlaskan kenyataan.
Bersambung…..B>>>> next time…
Orang-orang yang memberi pengaruh kepada kehidupan aku
- Bapak Muhammad Jaswandi (Bpk saya)
- Ibu Sumsiyah (ibu saya)
- Kang Sumarno, Kang saidin, Kang Warisno, kang Bambang, kang Mi’ad, Yu Anti, dan Yu Warisi
- Teman-teman saya
- Bapak-ibu guru saya
- Tetangga-tetangga saya
- dll
- dan tidak ketinggalan juga seorang wanita yang sebenarnya sudah saya anggap sebagai pilihan hidup untuk menemani saya sampai nanti saya tua dan meninggalkan dunia. Dan yang diharapkan bisa sampai jumpa lagi di syurga.
Pokoknya penginnya yang serba dunia akherat.
Ringkasan beberapa pengalaman hidup aku
Pernah bantu-bantu kakak saya berjualan di suatu tontonan (pertunjukan hiburan di dekat-dekat kampung)
Pernah bantu-bantu orang tua ngantar-ngantar pesanan anyaman ke pelanggan,
Pernah ikut bantu-bantu mbawon (mengarit padi di saswah)
Pernah jadi penjaga rentalan dan pengetikkan komputer
Pernah jadi penjaga, juru bersih-bersih laboratorium komputer
Pernah jadi penjaga conter Handphone, jual-jualan pulsa n assesoris handphone
Dan sekarang lagi jadi penjaga tempat servisan komputer.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar